aku tak pernah mengerti mengapa kamu terpilih oleh hati ini
aku tak pernah merambah makna mengapa kamu yang menapak jejak pada kelam kelabu
bahagia yang kubaca seperti melumatkan kataku pada pesanmu
sapa yang kupuja pada seuntai pesan di ujung senjamu
menelusup sepi.. mengusik sendiri
menggurat belantara rindu yang bersandar manja pada letihmu
menebar gelisah canda yang ku titipkan atas nama senyummu
aku tak cukup peduli pada kosong yang ku peluk
desis namamu cukup menggemakan resahku
entah gelap menggelayut dan membingkai parasmu
aku tak pernah bisa mengeja runtutan alasanku
karena aku luruh dalam keindahan yang berbaris
kecemasan yang menggugat
aku membiarkanmu mengalunnya.. menyekatnya
biarlah kamu yang mengulurnya.. menguntainya
melukisnya pada senja yang menari
merunduknya malu pada kata yang menepi
ini untukmu, senja yang kuretas...