Hai!
Yogyakarta tak pernah habis habisnya membuat gue untuk selalu ingin kembali kesana. Trip ini entah ke berapa kalinya gue kesana dengan perasaan yang gegap gempita. Gue ga punya any idea tentang itinerary yang in detail. Di pikiran gue cuma ingin ke pantai di Jogja dan ke kalimilk hahaha.
Tiga bulan sebelumnya gue udah berburu tiket kereta ke Yogyakarta. Gue sudah merencanakan untuk ambil cuti sehari yaitu di hari Jumat. Alhasil, Voila! Liburan ke Yogyakarta terwujud pada 11 ~ 14 Desember.
Gue berangkat naik kereta Progo tanggal 11 Desember jam 22.30. Harga tiketnya cukup terjangkau, Rp 50.000 (fyi aja, mulai Januari 2015, harga tiket Progo jadi 100ribu). Gue sengaja memilih kereta di jam seperti itu karena mengestimasi jam pulang kerja juga hahaha. Cukup nekat sih, tapi demi liburan dan hati yang menyenangkan.
Sampai di Stasiun Lempuyangan, sekitar jam 7 pagi di keesokan harinya. Gue dijemput sama om gue. Gue memang selalu gratis akomodasi kalo disana, karena gue nginep di rumah om gue itu di daerah Sleman. Dari Sleman ke pusat kota itu sekitar 20 ~ 30 menit kalo ga macet. Yogyakarta yg sekarang sudah sedikit macet.
Pagi itu gue disambut dengan hujan yang cukup besar. Sesampai di rumah om gue, gue bergegas untuk mandi dan istirahat selonjoran sejenak. Hari itu gue diajak ke Candi Prambanan. Gue ga pernah kesana ahahaha.
![]() |
Panorama View of Prambanan Temple |
Langit sore di Prambanan saat itu cukup mendung, tapi ga mengurangi bagusnya Candi Prambanan.
Setelah puas keliling Prambanan, gue mampir sedikit ke Museum Candi Prambanan. Sepi. Ga ada orang yang mampir. Didalemnya ada sejarah tentang berbagai candi yang ada di Prambanan serta beberapa prasasti yang berhubungan dengan Prambanan. Ga ngerti semuanya sih.
![]() |
Inside of Museum Prambanan |
![]() |
Inside of Museum Prambanan |
![]() |
Inside of Museum Prambanan |
![]() |
Inside of Museum Prambanan |
![]() |
Panorama View of Museum Prambanan |
Setelah itu, gue ke Bakso dan Sop Buah langganan gue, namanya Bakso & Sop Buah PK, adanya di Jl. Pakuningratan kalo ga salah. Terjangkau harganya 10ribu. Abis itu gue pulang dan melanjutkan kunjungan ke Kalimilk malamnya.
Gue memang sengaja ga ke Kalimilk yg di Kaliurang, melainkan yg di deket Monjali. Kaliurang terlalu rame aja. Monjali lebih kerasa gitu suasana Jogjanya. Sambil minum Kalimilk Mangga dan pisang bakar, lalu diskusi tentang kehidupan sama om gue, Yogyakarta memang selalu memberi kenyamanan.
Keesokan harinya, gue pagi2 masih berkutat dengan tugas kantor yang memang harus diselesaikan saat itu juga. Niat awal jalan-jalan di sawah, buyar lah. Setelah selesai gue mandi kemudian kita semua ke salah satu pantai yang masih baru katanya, di daerah Bantul. Ada Pantai Kwaru dan Pantai Goa Cemara. Di sepanjang pantai ini ga boleh berenang sama sekali, karena kontur pantai yang terlalu berbahaya. Pantai ini sepi. Cuma isinya warga sekitar dan kita yang berkunjung. Di pinggir pantai Goa Cemara ini ada banyak Pohon Cemara yang semakin mempercantik pemandangan pantai. Amazing!
![]() |
Pantai Goa Cemara |
![]() |
Pantai Kwaru |
Balik dari pantai, gue makan di daerah Cokroaminoto. Setiap makan di Jogja, gue selalu amazed dengan kemurahan harganya hahaha. Entahlah.
Keesokan harinya, ya seperti biasa ritual ke Malioboro dan Pasar Beringharjo tak pernah luput dari setiap liburan.
Well, That's all my last vacation for Yogyakarta to end up this year.
I'll be back soon, Yogyakarta!