Sunday, March 25, 2012

Teruntuk seseorang,
Apa kabar kesayanganku? Sudah lama aku tak lihat bulir senyum di wajahmu.
Entah sepenggal kata ini akan terbaca ataupun tidak, aku tak peduli tentang ini.
Kupastikan ini tertuju padamu, tepat untuk hatimu.
Setidaknya aku sedikit berusaha mengucapnya. Memahatnya pada cerita tentang kita.
Siapa sangka aku menuliskan barisan ini bak surat terpendam untuk kekasih.
Memang untuk yang terkasih, tersayang, dan tak terlupakan.
Tiada yang lebih indah daripada mengenangmu dengan derai tawa dan hujan di pelupuk mata.
Elegi siapa lagi selain untukmu yang tersemat.
Kala pada semesta yang mendukung kelak, semestinya berujung padamu.
Pada jingga yang melengkapkan pelangiku.
Sedemikian adanya, sesingkat rasanya, seindah romansanya.
Aku rindu padamu,
Ayahku.

No comments: