aku harus belajar bahwa menghargai tak sekedar bicara harga
ada yang layak untuk dipahami bukan untuk disegani
aku harus belajar bahwa menjadi penyabar tak selalu tentang hati
ternyata peredam luka cukup usang untuk bisa terpilih
aku harus belajar bahwa semangat itu punya jejak
melekang dalam kenang, membara untuk terpelihara
aku harus belajar bahwa melupakan adalah kepingan perjuangan
ketika menyulam menjadi abu tak sepadan dengan keikhlasan
aku harus belajar bahwa menjadi yang terkuat bukanlah tujuan
agar kelak masih tersekat yang memang seharusnya melumat bukan untuk disemat
aku harus belajar bahwa seorang kakak bukanlah pecundang
karena adik tidak untuk dihardik, peluklah hingga batas tak punya lepas
aku harus belajar bahwa seorang anak adalah pemburu bahagia
entah surau menusuk senja, berkembanglah lengkung indah untuk dua raga
aku harus belajar bahwa pengagum rahasia akan selamanya tersimpan
karena kata tak sempat untuk bicara, biar tersisa untukku saja
aku harus belajar bahwa persahabatan tak kan selalu tentang dua ikat
perengkuhan sejumlah hingga persimpangan yang terpaut untuk sekelumit cerita
aku harus belajar bahwa sarjana adalah gelar kehormatan
tak kan semudah embun yang pergi dari dedaunan, tak kan sesulit berjalan dalam liku yang gersang.
aku (masih) harus banyak belajar.
No comments:
Post a Comment